Rabu, 28 September 2016

JANGAN CIPTAKAN DISINTEGRASI BANGSA

Munculnya istilah "kepo", kita jadi kurang bisa menghargai rasa keingintahuan orang dan usaha untuk membuka obrolan.
munculnya istilah "modus", kita jadi kurang bisa menghargai rasa ingin membantu atau menolong dr seseorang yg biasanya lawan jenis.
munculnya istilah "galau", kita jadi kurang bisa menghargai ekspresi emosi seseorang yg biasanya dia tuangkan pada kata atau bahasa.

Sampai pada akhirnya munculnya istilah "baper", kita jadi kurang bisa menghargai perasaan orang lain yg memang terkadang bisa muncul begitu mudahnya.
        Bisa dibayangkan kan, jika budaya “Yaelah gitu aja baper” ini berlanjut dan membudaya dalam kehidupan sehari-hari .
 Selain akan menimbulkan kerenggangan hubungan antar individu (akibat rasa sakit hati), budaya ini juga akan menimbulkan kegagalan hubungan antar pribadi.
          Dan jika saat ini membiasakan hal ini, bukan tidak mungkin di masa mendatang akan timbul generasi yang individualis, generasi yang apatis, yang tidak peduli terhadap sesama dan selalu menyepelekan orang lain.
Apakah pergaulan kita akan terus menerus menggerus rasa saling menghargai kita ? Digunakan boleh, tapi seperlunya. Ingat situasi dan kondisi
Mari selamatkan norma pergaulan kita, 
kita Indonesia yg punya norma-norma !!



Dikutip dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar